Kamis, 13 Oktober 2016

Kenapa Selalu Pandang Negatif

Buat Refleksi kita :

Seorang Guru menuliskan ini di papan tulis :

5 x 1 = 7
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20
5 x 5 = 25
5 x 6 = 30
5 x 7 = 35
5 x 8 = 40
5 x 9 = 45
5 x 10 = 50

Setelah selesai menulis dia balik melihat murid-muridnya yang mulai tertawa menyadari ada sesuatu yang salah.

Pak gurupun bertanya :
"Mengapa kalian tertawa?" Serentak mereka semua menjawab : "Yang nomor satu salaaaahhh Paaakk!" (tertawa bareng). Sejenak Pak guru menatap muridnya, tersenyum menjelaskan : "Saya memang sengaja menulis seperti itu agar kalian bisa belajar sesuatu dari ini.

Saya ingin kalian tahu, bagaimana dunia ini memperlakukan kita.

Kaliankan sudah melihat bahwa saya juga menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satupun kalian yang memberi selamat.

Kalian malah lebih cenderung menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan.
Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun.

Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan kita, bahkan sekecil apapun yang kita perbuat."

Ketahuilah anak-anakku : "Orang lebih dikenal dari satu kesalahan yang ia perbuat, dibandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakukan." Semoga dari kesalahan kita bisa memperbaiki diri lebih baik lagi."


Ed. Gambiran
Ustd Heri

Rabu, 31 Agustus 2016

KARNAFAL SDN 1 GAMBIRAN HUT RI 71 TAHUN 2016

Kegiatan Karnafal merupakan kegiatan rutinitas dalam rangka Peringatan HUT RI 71. Dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Bpk. Boiran, S.Pd. berjalan dari start sampai finis. Bermacam-macam budaya pakaian adat, pakaian seni budaya dan bermacam-macam penampilan. Dengan penuh semangat siswa-siswi mengikuti karnafal ini dengan teratur. Dengan kegiatan ini berharap nantinya siswa-siswi SDN 1 Gambiran Banyuwangi kelak menjadi generasi yang cerdas, kreatif dan berakhlakul karimah. Bahkan Kepala sekolah selalu menanamkan ke siswa-siswi jadilah anak yang cerdas, jujur dan pemberani.
















SDN 1 Gambiran Juara 1 Pildacil SD/MI Se-Banyuwangi



Selasa, 16 Agustus 2016

Kisah Buat Guruku Yang Terbaik



GURUKU

Di suatu SD, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.

Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.

Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.

Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”

“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini. 

Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”

Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”

Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”

Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Seperti kehilangan semangat hidup, sering terlambat baju lusuh pekerjaan rumah tidak pernah selesai, karena ayah ibunya sudah meninggal dan ikut kakeknya yang sehari-hari memulung sampah.”

Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…
Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:
“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu juga belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”

Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.

Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan di bangkunya di kelasnya.

Guru itu merasakan kebahagiaan yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.

Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.
Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”

Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 SD. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”

Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Bu Guru.. Saya menjadi dokter. Trimakasih bu Guru atas jasamu. Engkau adalah guruku yang terbaikku. “Saya selalu ingat Ibu guru saya.. waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya bersyukur sekarang saya bisa sampai menjadi seorang dokter karna jasa bu guru.”

Dan di akhir surat itu tertulis.. Bu Guru kini saya sudah dewasa dan saya mohon bu Guru duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”

Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia…

Kisah Kupersembahkan buat Guru Di HUT RI ke 71
Semoga menjadi Guru Yang Terbaik
From. Heri S.

Rabu, 10 Agustus 2016

SDN I Gambiran Mengikuti MTQ Tingkat SD/MI Se-Kecamatan

Dalam rangkat HUT RI ke 71 KKGPAI (Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam) Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi mengadakan Lomba MTQ di tingkat SD-SMP-SMA-Umum atau sederajat.
Begitu antusiasnya sekolah-sekolah dan masyarakat untuk mengikuti Lomba MTQ tersebut. Bahkan peserta lomba yang daftar sekitar 160 peserta. Acara tersebut di selenggarakan pada tanggal 10 Agustus 2016 dari jam 08.00 sampai jam 24.00. acara tersebut di buka oleh sekretaris Kecamatan dan acara tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
Di SDN I Gambiran telah mengutus 2 siswi untuk lomba MTQ tersebut. Siswi tersebut bernama Zeni dan Ulfia. Mungkin persiapan belum begitu maksimal karena waktu latihan sangat pendek. Tetapi dua siswi tersebut Zeni dan Ulfiah sangat semangat untuk mengikuti Lomba MTQ tersebut. Akhirnya diapun berusaha latihan dengan semaksimal mungkin walaupun harapan juara itu sangat kecil. Tujuan sekolah semata-mata bukan untuk mencari juara tetapi melatih anak untuk mandiri dan mendidik keberanian anak. Supaya nanti harapan kelak menjadi anak yang cerdas, berilmu dan memiliki keberanian yang kuat.
Dengan dukungan guru dan Kepala Sekolah Bapak Boiran, S.Pd inggin menjadikan SDN I gambiran menjadi Sekolah yang terbaik.











Minggu, 07 Agustus 2016

Halal Bi Halal Guru TK, SD, SMP, SMA Kec. Gambiran Di SDN 1 Gambiran

Pada tanggal 6 Agustus 2016 guru-guru dan kepala sekolah besertan para pejabat setempat mengadakan halal bi halal di SDN 1 Gambiran Kabupaten Banyuwangi. Acara tersebut berjalan dengan baik dan lancar. dengan halal bi halal ini bisa melahirkan kekompakan dan kebersamaan antara pegawai dinas pendidikan kecamatan Gambiran.